Kita memilih jihad sebagai jalan hidup, Dan kita akan tetap diatasnya sehingga dijemput Tuhan

INNA SOLATI , WANUSUKI , WAMAHYAYA , WAMAMATI , LILLAHIRABBILALAMIN.... LAA SYARIKALAHU , WABIZAA LIKAUMIRTU , WA ANA MINAL MUSLIMIN

Isnin, 13 Julai 2009

Dokka Umarov - Panglima Tempur Chechnya




“Kami para mujahidin pergi berperang melawan kuffarin bukan karena mencari dan menginginkan peperangan, tetapi karena kami mengembalikan syari’at Allah di tanah kami. Allah berfirman bahwa dia tidak akan mengubah keadaan suatu kaum, kecuali kaum itu mengubah keadaanya sendiri. Jika agama Allah bisa ditegakkan di muka bumi dengan metode yang lain, tentu Rasulullah saw., tidak pernah terlibat dalam 27 peperangan.

Tidak ada kekuatan lain dan ketetapan kecuali milik Allah, dan di waktu yang sama Allah swt. memerintahkan kita untuk mempersiapkan kekuatan untuk berperang, semampu yang kita dapat. “semampu kita“, bukan berarti kita harus memiliki kekuatan sebanding dengan kekuatan kuffar. Tidak mungkin dalam kondisi sekarang kita menyamai kekuatan kuffar. Jangan salah dan ingatlah, kemenangan kaum muslimin bukan karena jumlah pasukan dan kelengkapan persenjataan, tapi kemenangan akan datang karena ‘ketakutan’ kita pada Allah.

Dan ketakutan kepada Allah adalah jiwa dan tingkah laku kaum muslimin,ketika dia takut melanggar batas-batas apa yang diperbolehkan dan dilarang oleh Allah swt.. Dan larangan paling penting terkandung dalam keyakinan (keimanan) itu sendiri : Laa ilaaha illa Allah. Mengulangi kalimat tersebut mudah dan senang, tetapi menerapkannya dalam perbuatan tidak mudah dan tidak semudah itu, karena masuk surga bukan perkara mudah atau senang.

Allah yang Maha Kuasa telah memperingatkan kita dalam Al-Qur’an bahkan Allah tidak mengampuni syirik-menyekutukan sesuatu dengan Allah dan Allah mengampuni dosa-dosa lain jika berkehandak. Kaum muslimin harus takut pada syirik, menjauhi dan menolak sepanjang hidupnya. Jadi kami, para mujahidin menolak hukum apa pun, peraturan apa pun dan ketetapan apa pun yang bukan berasal dari Allah. Jihad melawan kuffar Rusia tidak pernah berhenti, telah berlangsung kembali sejak 16 tahun lalu di Chechnya, ketika Jauhar Dudayev (semoga Allah merahmatinya) dengan izin Allah menjadi pemimpin masyarakat Chechen. Sejak saat itu telah bergantung dengan tujuh pemimpin. Kami memohon kepada Allah agar merahmati ghazawat (jihad) mereka dan saudara-saudara yang mendahului kami.”


Apapun slogan-slogan politik yang diumumkan dan kata-kata apa pun yang digunakan untuk menjelaskan slogan-slogan tersebut, kami tetap berperang melawan kalimat-kalimat kuffar Rusia untuk berjihad dan mati dalam ridho Allah swt.. Setiap keinginan akan dibalas sesuai kesungguhannya, Insya Allah.

Dengan izin Allah, segala puji bagi Allah, menjadi takdir saya untuk memimpin jihad, Yang Maha Tinggi tahu, saya tidak menginginkannya, tidak mencari tanggung jawab seperti ini dan tidak pernah berfikir saya akan memikul beban ini. Akan tetapi, karena telah menjadi takdir saya, saya akan memimpin jihad dan mengorganisasinya sesuai pemahaman yang diberikan Allah Yang Maha Tinggi kepada saya.

Saya mengumumkan kepada seluruh kaum muslimin bahwa saya berperang melawan kaum kuffar di bawah panji “ Laa ilaaha illallah”. Itu berarti, sebagai Amir mujahidin di Kaukasus saya menolak segala sesuatu yang berhubungan dengan thaghut. Saya menolak seluruh hukum kuffar yang ditegakkan di muka bumi. Saya menolak seluruh hukum dan sistem yang ditegakkan kaum kuffar di tanah Kaukasus. Saya menolak dan menyatakan tidak berlindung di bawah nama dan istilah yang digunakan kuffarin untuk membagi-bagi dan memecah belah kaum muslimin. Saya menyatakan tidak berlindung di bawah suku, wilayah dan daerah yang mengusung nama “North Caucasian Republics”, “Trans Caucasian Republik.” dan yang serupa dengan nama-nama tersebut. Setiap jengkal tanah di Kaukasus, dimana para mujahidin yang membai’at saya berjihad, saya menyatakannya sebagai wilayah Daulah Kaukasus ; (yaitu) wilayah Daghestan ,wilayah Nokhchiycho (bekas Chechnya), wilayah Ghalghaycho (bekas Ingushetia), wilayah Iriston (bekas Ossetia Utara). Wilayah padang Nogay (meliputi bagian utara Checnya, Daghestan dan distrik Stavropol), wilayah Kabarda, Bulkar dan Karachay.

Saya merasa keberatan pada semua kaum munafik yang berpendidikan maupun yang tidak berpendidikan yang menuduh bahwa kami mendirikan negara yang abstrak, negara khayalan. Saya lebih suka mengatakan, Insya Allah, Daulah Kaukasus adalah bentuk negara yang lebih nyata dari pada zona-zona buatan kolonial yang ada sekarang. Kami akan, datang teliti dan metodis, memperkenalkan tahap demi setahap dan memaksakan perintah syari’at di tanah kami. Penerapan syari’ah meninggikan kalimat Allah dan merupakan esensi jihad.

Bagi mereka yang duduk-duduk santai dan menghindari jihad, memiliki alasan yang berbeda-beda salah satunya, dengan istilah demokratis yang kami tinggalkan dengan sempurna (istilah tersebut) dan kami anggap tidak penting kerana kesalah fahaman. Kami menolak nama dan gelar (dari istilah demokrasi). Sudah waktunya untuk memberi batasan pada perhatian, perkataan dan perbuatan kami. Di Hari Pembalasan nanti, ketika kami berdiri di hadapan sang khaliq, saya tidak ingin dicela karena banyak hal yang dilihat yang bisa dicela, saya takut siksa Allah. Jadi saya sekali lagi mengingatkan di bawah panji apa seharusnya kita pergi berjihad. Kami pergi berjihad untuk menegakkan syari’ah Allah. Jadi kami akan berjuang untuk mencari Ridho-Nya dan balasan dari Allah yang kami inginkan.

Sekali lagi saya mencela kaum munafik dan muslim yang lemah yang memposisikan diri seperti itu, tidak seperti muslim yang teguh. Argumen ganjil seperti itu meliputi kebijakan bodoh yang membuat setting seolah-olah seluruh dunia melawan kita sendiri. Subhanallah ! Jika saja seluruh kuffarin dan murtadin itu tidak memerangi kaum muslimin. Dengan mendapat kehormatan untuk mengambil kebijakan saya lebih suka untuk mengatakan kepada seluruh lawan-lawan saya; Senyata-nyatanya dan sebijak-bijaknya sebuah kebijakan adalah yang didasarkan pada Al-Qur’an dan As-Sunnah, dan sebodoh-bodohnya kebijakan adalah yang didasarkan pada harapan kosong dan khayalan yang tidak dapat di pahami serta ketakutan pada kekuatan (lawan) yang terlihat.

Saya memperingatkan para mujahidin agar berperang untuk mencari Ridho Allah dan juga menekan (agar kaum muslimin berjihad) dan menghina (mereka yang meninggalkan jihad). Sebagai Amir Mujahidin di Kaukasus saya adalah satu-satunya kekuatan yang sah di seluruh wilayah dimana mujahidin memberikan sumpah setia kepada saya sebagai pemimpin jihad.

Setiap muslim memiliki kewajiban untuk membantu mujahidin dengan cara apapun yang mereka mahu, dan saya memperingatkan : kuffarin dan murtadin tempatan dari kalangan kaki tangan musuh adalah sasaran untuk dibersihkan dan bukan penguasa yang harus ditaati.


jazakallah....Allahuakbar !!!

Tiada ulasan: